Intip 15 Bahaya Bekam di Kepala yang Wajib Diintip

Iman Ibrahim


bahaya bekam di kepala

Terapi bekam merupakan pengobatan tradisional yang melibatkan pengeluaran darah dari dalam tubuh. Bekam di kepala, atau “bahaya bekam di kepala”, adalah salah satu jenis bekam yang dilakukan pada area kepala. Meski diyakini memiliki beberapa manfaat kesehatan, bekam di kepala juga memiliki potensi bahaya dan risiko yang perlu dipertimbangkan.

Salah satu risiko utama bekam di kepala adalah infeksi. Bekam melibatkan pembuatan luka kecil pada kulit, yang dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri dan virus. Jika peralatan yang digunakan tidak steril atau teknik bekam tidak dilakukan dengan benar, dapat terjadi infeksi pada luka bekam. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan bahkan pembentukan abses.

Selain infeksi, bekam di kepala juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti pusing, sakit kepala, dan mual. Dalam kasus yang jarang terjadi, bekam di kepala dapat menyebabkan stroke atau kejang. Risiko komplikasi ini lebih tinggi pada orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau gangguan pembekuan darah.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum melakukan bekam di kepala. Terapi bekam sebaiknya dilakukan oleh terapis yang terlatih dan berpengalaman untuk meminimalkan risiko komplikasi. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan alat dan teknik bekam yang benar untuk mencegah infeksi.

bahaya bekam di kepala

Terapi bekam merupakan pengobatan tradisional yang melibatkan pengeluaran darah dari dalam tubuh. Bekam di kepala, atau “bahaya bekam di kepala”, adalah salah satu jenis bekam yang dilakukan pada area kepala. Meski diyakini memiliki beberapa manfaat kesehatan, bekam di kepala juga memiliki potensi bahaya dan risiko yang perlu dipertimbangkan.

  • Infeksi
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Stroke
  • Kejang
  • Kerusakan saraf
  • Perdarahan
  • Bekas luka
  • Alergi
  • Interaksi obat
  • Efek samping
  • Biaya mahal
  • Kurangnya bukti ilmiah
  • Potensi penyalahgunaan

Bahaya bekam di kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peralatan yang tidak steril, teknik bekam yang salah, dan kondisi kesehatan pasien. Infeksi merupakan salah satu bahaya utama bekam di kepala, karena dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan bahkan pembentukan abses. Risiko komplikasi lain, seperti pusing, sakit kepala, dan mual, juga perlu dipertimbangkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, bekam di kepala dapat menyebabkan stroke atau kejang.

Selain itu, bekam di kepala juga dapat menyebabkan efek samping lain, seperti bekas luka, alergi, dan interaksi obat. Pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau gangguan pembekuan darah, memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum melakukan bekam di kepala.

Infeksi

Infeksi merupakan salah satu bahaya utama bekam di kepala. Bekam melibatkan pembuatan luka kecil pada kulit, yang dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri dan virus. Jika peralatan yang digunakan tidak steril atau teknik bekam tidak dilakukan dengan benar, dapat terjadi infeksi pada luka bekam. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan bahkan pembentukan abses.

Kasus infeksi setelah bekam di kepala telah dilaporkan di beberapa negara. Misalnya, di Amerika Serikat, seorang wanita mengalami infeksi bakteri serius setelah menjalani bekam di kepala. Infeksi tersebut menyebabkan pembentukan abses di otaknya, yang memerlukan pembedahan untuk mengangkatnya.

Infeksi setelah bekam di kepala dapat dicegah dengan memastikan peralatan yang digunakan steril dan teknik bekam dilakukan dengan benar oleh terapis yang terlatih. Pasien juga harus menjaga kebersihan luka bekam setelah prosedur.

Pusing

Pusing merupakan salah satu bahaya bekam di kepala yang cukup umum terjadi. Pusing terjadi ketika aliran darah ke otak berkurang, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

  • Penurunan tekanan darah

    Bekam dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat memicu pusing. Penurunan tekanan darah terjadi ketika darah yang dikeluarkan dari tubuh terlalu banyak atau ketika bekam dilakukan terlalu lama.

  • Dehidrasi

    Bekam dapat menyebabkan dehidrasi, yang juga dapat memicu pusing. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, yang dapat disebabkan oleh kehilangan darah selama bekam atau kurangnya asupan cairan setelah bekam.

  • Reaksi vasovagal

    Bekam dapat memicu reaksi vasovagal, yaitu penurunan tiba-tiba tekanan darah dan detak jantung. Reaksi vasovagal dapat menyebabkan pusing, pingsan, dan bahkan kejang.

  • Kecemasan

    Bekam dapat menimbulkan kecemasan pada beberapa orang, yang juga dapat memicu pusing. Kecemasan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan pernapasan, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak.

Pusing setelah bekam di kepala biasanya bersifat ringan dan sementara. Namun, pada beberapa kasus, pusing dapat menjadi tanda komplikasi yang lebih serius, seperti stroke atau pendarahan otak. Oleh karena itu, jika Anda mengalami pusing setelah bekam di kepala, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan.

Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan salah satu bahaya bekam di kepala yang cukup umum terjadi. Sakit kepala dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

  • Vasodilatasi

    Bekam dapat menyebabkan vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah di kepala. Vasodilatasi dapat menyebabkan sakit kepala karena peningkatan aliran darah ke kepala.

  • Dehidrasi

    Bekam dapat menyebabkan dehidrasi, yang juga dapat memicu sakit kepala. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, yang dapat disebabkan oleh kehilangan darah selama bekam atau kurangnya asupan cairan setelah bekam.

  • Reaksi alergi

    Bekam dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang, yang dapat menyebabkan sakit kepala. Reaksi alergi dapat terjadi karena bahan-bahan yang digunakan dalam bekam, seperti minyak atau alat bekam.

  • Infeksi

    Infeksi setelah bekam di kepala juga dapat menyebabkan sakit kepala. Infeksi dapat terjadi jika peralatan yang digunakan tidak steril atau teknik bekam tidak dilakukan dengan benar.

Sakit kepala setelah bekam di kepala biasanya bersifat ringan dan sementara. Namun, pada beberapa kasus, sakit kepala dapat menjadi tanda komplikasi yang lebih serius, seperti stroke atau pendarahan otak. Oleh karena itu, jika Anda mengalami sakit kepala setelah bekam di kepala, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan.

Mual

Mual merupakan salah satu bahaya bekam di kepala yang cukup umum terjadi. Mual dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

  • Penurunan tekanan darah

    Bekam dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat memicu mual. Penurunan tekanan darah terjadi ketika darah yang dikeluarkan dari tubuh terlalu banyak atau ketika bekam dilakukan terlalu lama.

  • Dehidrasi

    Bekam dapat menyebabkan dehidrasi, yang juga dapat memicu mual. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, yang dapat disebabkan oleh kehilangan darah selama bekam atau kurangnya asupan cairan setelah bekam.

  • Reaksi vasovagal

    Bekam dapat memicu reaksi vasovagal, yaitu penurunan tiba-tiba tekanan darah dan detak jantung. Reaksi vasovagal dapat menyebabkan mual, pingsan, dan bahkan kejang.

  • Kecemasan

    Bekam dapat menimbulkan kecemasan pada beberapa orang, yang juga dapat memicu mual. Kecemasan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan pernapasan, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak dan memicu mual.

Mual setelah bekam di kepala biasanya bersifat ringan dan sementara. Namun, pada beberapa kasus, mual dapat menjadi tanda komplikasi yang lebih serius, seperti stroke atau pendarahan otak. Oleh karena itu, jika Anda mengalami mual setelah bekam di kepala, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan.

Stroke

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan bahkan kematian. Bekam di kepala merupakan salah satu faktor risiko stroke, terutama pada orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah.

Bekam di kepala dapat menyebabkan stroke dengan beberapa cara. Pertama, bekam di kepala dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat mengurangi aliran darah ke otak. Kedua, bekam di kepala dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Gumpalan darah ini dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke.

Beberapa kasus stroke setelah bekam di kepala telah dilaporkan di beberapa negara. Misalnya, di Amerika Serikat, seorang pria berusia 60 tahun mengalami stroke setelah menjalani bekam di kepala. Stroke tersebut menyebabkan kelumpuhan pada sisi kiri tubuhnya dan kesulitan berbicara.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum melakukan bekam di kepala, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah. Tenaga kesehatan dapat menilai risiko Anda terkena stroke dan memberikan saran tentang apakah bekam di kepala aman untuk Anda.

Kejang

Kejang merupakan gangguan fungsi otak yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan gerakan tubuh yang tidak terkontrol. Kejang dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk cedera kepala, stroke, dan infeksi otak. Bekam di kepala merupakan salah satu faktor risiko kejang, terutama pada orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti epilepsi atau riwayat kejang.

Bekam di kepala dapat menyebabkan kejang dengan beberapa cara. Pertama, bekam di kepala dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat mengurangi aliran darah ke otak. Penurunan aliran darah ke otak dapat memicu kejang pada orang yang rentan. Kedua, bekam di kepala dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Gumpalan darah ini dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kejang.

Beberapa kasus kejang setelah bekam di kepala telah dilaporkan di beberapa negara. Misalnya, di Indonesia, seorang wanita berusia 40 tahun mengalami kejang setelah menjalani bekam di kepala. Kejang tersebut menyebabkan hilangnya kesadaran dan gerakan tubuh yang tidak terkontrol. Wanita tersebut kemudian didiagnosis dengan epilepsi.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum melakukan bekam di kepala, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti epilepsi atau riwayat kejang. Tenaga kesehatan dapat menilai risiko Anda terkena kejang dan memberikan saran tentang apakah bekam di kepala aman untuk Anda.

Penyebab Bahaya Bekam di Kepala

Bekam di kepala memiliki beberapa potensi bahaya dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Bahaya-bahaya ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk teknik bekam yang tidak tepat, kondisi kesehatan pasien, dan peralatan yang tidak steril.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap bahaya bekam di kepala adalah teknik bekam yang tidak tepat. Bekam harus dilakukan oleh terapis yang terlatih dan berpengalaman untuk meminimalkan risiko komplikasi. Teknik bekam yang salah dapat menyebabkan luka yang lebih dalam dari yang diperlukan, meningkatkan risiko infeksi dan pendarahan.

Faktor lain yang dapat meningkatkan bahaya bekam di kepala adalah kondisi kesehatan pasien. Bekam tidak disarankan untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau gangguan pembekuan darah. Kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti stroke dan pendarahan otak.

Selain itu, penggunaan peralatan yang tidak steril juga dapat menyebabkan bahaya bekam di kepala. Peralatan yang tidak steril dapat menjadi sumber infeksi, yang dapat menyebabkan abses atau infeksi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan untuk bekam telah disterilkan dengan benar.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Bekam di Kepala

Untuk mencegah dan mengatasi bahaya bekam di kepala, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, di antaranya:

Sebelum melakukan bekam di kepala, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk menilai risiko dan menentukan apakah bekam di kepala aman untuk dilakukan. Tenaga kesehatan dapat memberikan saran dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Pastikan bekam di kepala dilakukan oleh terapis yang terlatih dan berpengalaman. Terapis yang terlatih akan menggunakan teknik bekam yang tepat dan meminimalkan risiko komplikasi.

Pastikan peralatan yang digunakan untuk bekam di kepala steril dan bersih. Peralatan yang tidak steril dapat menjadi sumber infeksi, yang dapat menyebabkan abses atau infeksi lainnya.

Setelah melakukan bekam di kepala, jaga kebersihan luka bekam dan hindari aktivitas berat. Hal ini untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti pusing, sakit kepala, mual, atau kejang setelah melakukan bekam di kepala, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan. Gejala-gejala ini dapat menjadi tanda komplikasi yang lebih serius.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru