Intip 15 Bahaya Riya dan Sum'ah yang Wajib Diintip

Iman Ibrahim


bahaya riya dan sum ah

Bahaya riya dan sum’ah merupakan sifat tercela yang dapat merusak hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Riya adalah perbuatan yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, sedangkan sum’ah adalah perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan kedudukan atau kemuliaan di hadapan manusia. Kedua sifat ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam kesesatan dan kemunafikan.

Ada banyak risiko dan dampak negatif yang ditimbulkan dari bahaya riya dan sum’ah. Salah satunya adalah rusaknya hubungan dengan Allah SWT. Orang yang riya dan sum’ah akan cenderung beribadah atau melakukan kebaikan bukan karena mengharap ridha Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dihormati oleh orang lain. Hal ini tentu saja akan mengurangi nilai ibadahnya dan membuatnya terancam sia-sia.

Selain itu, bahaya riya dan sum’ah juga dapat merusak hubungan dengan sesama manusia. Orang yang riya dan sum’ah akan cenderung bersikap baik dan ramah kepada orang lain hanya untuk mendapatkan keuntungan atau pujian. Mereka tidak tulus dalam berinteraksi dan hanya mementingkan kepentingan pribadi. Hal ini tentu saja akan membuat orang lain merasa tidak nyaman dan sulit untuk mempercayainya.

bahaya riya dan sum ah

Riya dan sum’ah merupakan dua sikap tercela yang dapat membahayakan diri kita di dunia dan akhirat. Allah SWT sangat membenci orang-orang yang riya dan sum’ah, karena sikap tersebut menunjukkan bahwa seseorang tidak ikhlas dalam beribadah dan hanya ingin dipuji atau dihormati oleh manusia.

  • Merusak hubungan dengan Allah SWT
  • Menjadikan ibadah tidak bernilai
  • Menjerumuskan ke dalam kemunafikan
  • Menimbulkan rasa bangga diri
  • Menghalangi rezeki
  • Menimbulkan kebencian orang lain
  • Merusak persatuan umat
  • Menjerumuskan ke dalam kesesatan
  • Menghalangi masuk surga
  • Mendapat siksa yang pedih di akhirat

Itulah beberapa bahaya riya dan sum’ah yang perlu kita waspadai. Semoga Allah SWT melindungi kita dari sifat tercela tersebut dan memberikan kita keikhlasan dalam beribadah dan berbuat baik.

Merusak hubungan dengan Allah SWT

Riya dan sum’ah merupakan dua sikap tercela yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT. Riya adalah perbuatan yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, sedangkan sum’ah adalah perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan kedudukan atau kemuliaan di hadapan manusia. Kedua sifat ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam kesesatan dan kemunafikan.

Salah satu bahaya utama dari riya dan sum’ah adalah dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT. Orang yang riya dan sum’ah akan cenderung beribadah atau melakukan kebaikan bukan karena mengharap ridha Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dihormati oleh orang lain. Hal ini tentu saja akan mengurangi nilai ibadahnya dan membuatnya terancam sia-sia.

Selain itu, bahaya riya dan sum’ah juga dapat membuat seseorang menjadi sombong dan angkuh. Mereka akan merasa lebih tinggi dari orang lain karena merasa telah melakukan banyak kebaikan. Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena dapat membuat seseorang terjerumus ke dalam kesesatan dan kemunafikan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari sifat riya dan sum’ah. Kita harus selalu ikhlas dalam beribadah dan berbuat baik, hanya karena mengharap ridha Allah SWT.

Menjadikan ibadah tidak bernilai

Riya dan sum’ah merupakan dua sifat tercela yang dapat menjadikan ibadah kita tidak bernilai di sisi Allah SWT. Riya adalah perbuatan yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, sedangkan sum’ah adalah perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan kedudukan atau kemuliaan di hadapan manusia.

  • Merusak keikhlasan

    Orang yang riya dan sum’ah cenderung beribadah bukan karena mengharap ridha Allah SWT, melainkan karena ingin dipuji atau dihormati oleh orang lain. Hal ini tentu saja merusak keikhlasan ibadah kita dan membuatnya tidak bernilai di sisi Allah SWT.

  • Mengurangi pahala

    Pahala ibadah yang kita lakukan akan berkurang jika kita melakukannya dengan riya dan sum’ah. Hal ini karena pahala ibadah tidak hanya dilihat dari banyaknya ibadah yang dilakukan, tetapi juga dari niat dan keikhlasan kita dalam melakukannya.

  • Dapat menyebabkan kemusyrikan

    Riya dan sum’ah dapat mengarah pada kemusyrikan, yaitu menyekutukan Allah SWT dengan makhluk lain. Hal ini karena orang yang riya dan sum’ah cenderung beribadah bukan karena Allah SWT, melainkan karena ingin dipuji atau dihormati oleh orang lain.

  • Mendapat siksa yang pedih

    Orang yang riya dan sum’ah akan mendapat siksa yang pedih di akhirat kelak. Hal ini karena Allah SWT sangat membenci orang-orang yang riya dan sum’ah.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari sifat riya dan sum’ah dalam beribadah. Kita harus selalu ikhlas dalam beribadah, hanya karena mengharap ridha Allah SWT.

Menjerumuskan ke dalam kemunafikan

Riya dan sum’ah merupakan dua sikap tercela yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kemunafikan. Kemunafikan adalah sikap pura-pura beriman atau berbuat baik, padahal sebenarnya tidak. Orang yang riya dan sum’ah cenderung bersikap baik dan ramah kepada orang lain hanya untuk mendapatkan pujian atau keuntungan. Mereka tidak tulus dalam berinteraksi dan hanya mementingkan kepentingan pribadi.

Kemunafikan sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Orang yang munafik akan sulit dipercaya dan dihormati oleh orang lain. Selain itu, kemunafikan juga dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam kesesatan dan kekafiran.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari sifat riya dan sum’ah. Kita harus selalu ikhlas dalam beribadah dan berbuat baik, hanya karena mengharap ridha Allah SWT.

Menimbulkan rasa bangga diri

Menimbulkan rasa bangga diri merupakan salah satu bahaya riya dan sum’ah yang perlu diwaspadai. Sifat riya dan sum’ah dapat membuat seseorang merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain. Hal ini karena mereka merasa telah melakukan banyak kebaikan dan pantas untuk dipuji dan dihormati. Rasa bangga diri ini sangat berbahaya karena dapat membuat seseorang terjerumus ke dalam kesesatan dan kemunafikan.

  • Merusak hubungan dengan Allah SWT

    Orang yang bangga diri cenderung merasa tidak membutuhkan bantuan Allah SWT. Mereka merasa bisa melakukan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri. Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT.

  • Menghalangi rezeki

    Allah SWT tidak menyukai orang yang bangga diri. Orang yang bangga diri akan sulit untuk menerima rezeki dari Allah SWT. Hal ini karena mereka merasa tidak membutuhkan bantuan Allah SWT.

  • Menimbulkan kebencian orang lain

    Orang yang bangga diri cenderung tidak disukai oleh orang lain. Hal ini karena mereka selalu merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain. Sikap ini tentu saja dapat menimbulkan kebencian dari orang lain.

  • Merusak persatuan umat

    Rasa bangga diri dapat merusak persatuan umat. Hal ini karena orang yang bangga diri cenderung tidak mau bekerja sama dengan orang lain. Mereka merasa bisa melakukan segala sesuatu sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari sifat riya dan sum’ah. Kita harus selalu rendah hati dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain. Kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah SWT.

Menghalangi rezeki

Salah satu bahaya riya dan sum’ah adalah dapat menghalangi rezeki. Hal ini karena Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang riya dan sum’ah. Orang yang riya dan sum’ah cenderung merasa bangga diri dan merasa tidak membutuhkan bantuan Allah SWT.

Akibatnya, Allah SWT akan menutup pintu rezeki bagi mereka. Selain itu, orang yang riya dan sum’ah juga cenderung tidak disukai oleh orang lain. Hal ini karena mereka selalu merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain. Sikap ini tentu saja dapat membuat orang lain enggan untuk membantu mereka.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari sifat riya dan sum’ah. Kita harus selalu rendah hati dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain. Kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah SWT.

Menimbulkan kebencian orang lain

Sifat riya dan sum’ah dapat menimbulkan kebencian orang lain karena mereka selalu merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain. Sikap ini tentu saja dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman dan sulit untuk mempercayainya.

Selain itu, orang yang riya dan sum’ah juga cenderung tidak mau membantu orang lain. Hal ini karena mereka merasa sudah lebih baik dari orang lain dan tidak perlu membantu mereka. Sikap ini tentu saja dapat membuat orang lain semakin membenci mereka.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari sifat riya dan sum’ah. Kita harus selalu rendah hati dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain. Kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah SWT.

Merusak persatuan umat

Bahaya riya dan sum’ah dapat merusak persatuan umat karena dapat menyebabkan perpecahan dan konflik di antara sesama anggota masyarakat. Sifat riya dan sum’ah dapat membuat seseorang merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain, sehingga dapat menimbulkan rasa iri dan dengki di antara sesama anggota masyarakat.

  • Menimbulkan perpecahan

    Orang yang riya dan sum’ah cenderung merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan di antara sesama anggota masyarakat, karena orang yang riya dan sum’ah akan cenderung tidak mau bekerja sama dengan orang lain.

  • Menimbulkan konflik

    Sifat riya dan sum’ah juga dapat menimbulkan konflik di antara sesama anggota masyarakat. Hal ini karena orang yang riya dan sum’ah cenderung tidak disukai oleh orang lain. Orang lain akan merasa tidak nyaman dan sulit untuk mempercayai orang yang riya dan sum’ah.

  • Merusak hubungan sosial

    Bahaya riya dan sum’ah juga dapat merusak hubungan sosial di antara sesama anggota masyarakat. Hal ini karena orang yang riya dan sum’ah cenderung tidak mau membantu orang lain. Mereka merasa sudah lebih baik dari orang lain dan tidak perlu membantu mereka.

  • Menghalangi kerja sama

    Sifat riya dan sum’ah juga dapat menghalangi kerja sama di antara sesama anggota masyarakat. Hal ini karena orang yang riya dan sum’ah cenderung tidak mau bekerja sama dengan orang lain. Mereka merasa bisa melakukan segala sesuatu sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari sifat riya dan sum’ah. Kita harus selalu rendah hati dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain. Kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah SWT.

Penyebab atau Faktor yang Menyebabkan Bahaya Riya dan Sum’ah

Riya dan sum’ah merupakan dua sifat tercela yang dapat membahayakan diri kita di dunia dan akhirat. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam bahaya riya dan sum’ah, di antaranya:

1. Kurangnya pemahaman tentang ajaran agama
Kurangnya pemahaman tentang ajaran agama dapat menyebabkan seseorang mudah terjerumus ke dalam bahaya riya dan sum’ah. Hal ini karena mereka tidak mengetahui dengan benar batasan-batasan antara ikhlas dan riya, serta antara tawadhu dan sum’ah.

2. Lemahnya iman
Lemahnya iman juga dapat menyebabkan seseorang mudah terjerumus ke dalam bahaya riya dan sum’ah. Hal ini karena mereka tidak memiliki pegangan yang kuat dalam beribadah dan berbuat baik. Akibatnya, mereka mudah tergoda untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain.

3. Sifat dasar manusia yang ingin dipuji
Setiap manusia memiliki sifat dasar ingin dipuji dan dihargai. Sifat ini jika tidak dikontrol dengan baik dapat menjerumuskan seseorang ke dalam bahaya riya dan sum’ah. Hal ini karena mereka akan cenderung melakukan sesuatu demi mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain.

4. Lingkungan sosial yang mendukung riya dan sum’ah
Lingkungan sosial yang mendukung riya dan sum’ah juga dapat menyebabkan seseorang mudah terjerumus ke dalam bahaya tersebut. Hal ini karena mereka akan merasa bahwa riya dan sum’ah adalah sesuatu yang wajar dan tidak tercela.

Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam bahaya riya dan sum’ah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama, memperkuat iman, mengendalikan sifat dasar yang ingin dipuji, dan menghindari lingkungan sosial yang mendukung riya dan sum’ah.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Riya dan Sum’ah

Riya dan sum’ah merupakan dua sifat tercela yang dapat membahayakan diri kita di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi bahaya tersebut.

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah dan mengatasi bahaya riya dan sum’ah:

  • Tingkatkan pemahaman tentang ajaran agama. Dengan memahami ajaran agama dengan benar, kita akan mengetahui batasan-batasan antara ikhlas dan riya, serta antara tawadhu dan sum’ah.
  • Perkuat iman. Iman yang kuat akan menjadi pegangan yang kuat dalam beribadah dan berbuat baik. Dengan iman yang kuat, kita tidak akan mudah tergoda untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain.
  • Kendalikan sifat dasar yang ingin dipuji. Setiap manusia memiliki sifat dasar ingin dipuji dan dihargai. Sifat ini jika tidak dikontrol dengan baik dapat menjerumuskan seseorang ke dalam bahaya riya dan sum’ah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengendalikan sifat dasar tersebut dan selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan harus hanya karena Allah SWT.
  • Hindari lingkungan sosial yang mendukung riya dan sum’ah. Lingkungan sosial yang mendukung riya dan sum’ah dapat menyebabkan seseorang mudah terjerumus ke dalam bahaya tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari lingkungan sosial tersebut dan mencari lingkungan sosial yang positif dan mendukung kebaikan.

Dengan menerapkan cara-cara tersebut, kita dapat mencegah dan mengatasi bahaya riya dan sum’ah. Semoga Allah SWT melindungi kita dari sifat tercela tersebut dan memberikan kita keikhlasan dalam beribadah dan berbuat baik.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru