Intip 15 Bahaya Sembelit pada Anak yang Jarang Diketahui

Iman Ibrahim


bahaya sembelit pada anak

Konstipasi pada anak atau “bahaya sembelit pada anak” adalah kondisi ketika anak sulit buang air besar (BAB). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.

Penyebab konstipasi pada anak beragam, mulai dari pola makan yang buruk, kurang asupan cairan, hingga kelainan pada saluran pencernaan. Gejala yang timbul akibat konstipasi pada anak antara lain: feses keras dan kering, mengejan saat BAB, nyeri perut, kembung, dan perut terasa penuh.

Konstipasi yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, seperti: wasir, fisura ani (robekan pada anus), impaksi feses (penumpukan feses yang mengeras di usus), hingga inkontinensia tinja (ketidakmampuan menahan BAB). Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala konstipasi pada anak dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bahaya Sembelit pada Anak

Konstipasi atau sembelit pada anak merupakan kondisi yang tidak boleh dianggap remeh. Sembelit yang berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai bahaya dan risiko kesehatan yang serius bagi anak.

  • Wasir
  • Fisura ani
  • Impaksi feses
  • Inkontinensia tinja
  • Gangguan pertumbuhan
  • Malnutrisi
  • Nyeri perut
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Iritabilitas
  • Gangguan tidur
  • Retensi urin
  • Infeksi saluran kemih

Sembelit yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan anak. Misalnya, wasir yang tidak diobati dapat menyebabkan perdarahan dan nyeri yang hebat. Impaksi feses dapat menyebabkan obstruksi usus, yang memerlukan tindakan medis segera. Selain itu, sembelit kronis dapat mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga anak berisiko mengalami malnutrisi dan gangguan pertumbuhan.

Wasir

Wasir adalah kondisi di mana pembuluh darah di anus atau rektum membengkak dan meradang. Wasir dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sembelit kronis.

Ketika anak mengalami sembelit, feses menjadi keras dan kering, sehingga sulit dikeluarkan. Mengejan saat BAB dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus dan rektum, menyebabkannya membengkak dan membentuk wasir.

Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, gatal, dan perdarahan saat BAB. Pada anak-anak, wasir dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan, sehingga membuat mereka enggan BAB. Hal ini dapat memperburuk konstipasi dan semakin memperparah kondisi wasir.

Fisura ani

Fisura ani adalah robekan kecil pada lapisan anus. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sembelit kronis.

  • Nyeri saat BAB

    Sembelit menyebabkan feses menjadi keras dan kering, sehingga sulit dikeluarkan. Mengejan saat BAB dapat menyebabkan robekan pada lapisan anus, menimbulkan nyeri yang hebat.

  • Perdarahan saat BAB

    Fisura ani dapat menyebabkan perdarahan saat BAB. Darah biasanya berwarna merah terang dan dapat terlihat pada kertas toilet atau feses.

  • Gatal dan iritasi

    Fisura ani dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada area anus. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan enggan BAB, sehingga memperburuk konstipasi.

  • Infeksi

    Fisura ani yang tidak diobati dapat terinfeksi. Infeksi dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan keluarnya nanah dari anus.

Fisura ani dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup anak. Nyeri dan ketidaknyamanan saat BAB dapat membuat anak takut BAB, sehingga memperburuk konstipasi. Selain itu, fisura ani yang terinfeksi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses dan fistula.

Impaksi feses

Impaksi feses adalah kondisi ketika feses yang keras dan kering menumpuk di usus besar, sehingga menyebabkan obstruksi atau penyumbatan. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak akibat sembelit kronis atau konstipasi yang berkepanjangan.

  • Obstruksi usus

    Impaksi feses dapat menyebabkan obstruksi usus, yaitu penyumbatan pada saluran pencernaan. Obstruksi usus dapat menimbulkan gejala seperti nyeri perut yang hebat, muntah, dan kesulitan buang air besar. Pada kasus yang parah, obstruksi usus dapat mengancam jiwa dan memerlukan tindakan medis segera.

  • Perforasi usus

    Impaksi feses yang tidak ditangani dapat menyebabkan perforasi atau robekan pada usus besar. Perforasi usus merupakan kondisi yang serius dan dapat mengancam jiwa. Gejala perforasi usus meliputi nyeri perut yang hebat, demam, dan syok.

  • Inkontinensia tinja

    Impaksi feses dapat menyebabkan inkontinensia tinja, yaitu ketidakmampuan menahan buang air besar. Hal ini terjadi karena impaksi feses dapat merusak otot-otot sfingter ani, yang berfungsi untuk menahan feses di dalam rektum.

  • Malnutrisi

    Impaksi feses dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan. Hal ini dapat menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan pada anak-anak.

Impaksi feses merupakan komplikasi serius dari sembelit kronis pada anak-anak. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala sembelit pada anak dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Inkontinensia tinja

Inkontinensia tinja adalah ketidakmampuan menahan buang air besar. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak akibat sembelit kronis atau konstipasi yang berkepanjangan.

  • Gangguan otot sfingter ani

    Sembelit kronis dapat merusak otot-otot sfingter ani, yaitu otot yang berfungsi untuk menahan feses di dalam rektum. Kerusakan otot sfingter ani dapat menyebabkan inkontinensia tinja, sehingga anak tidak dapat mengontrol buang air besar.

  • Impaksi feses

    Impaksi feses, yaitu penumpukan feses yang keras dan kering di usus besar, dapat menyebabkan inkontinensia tinja. Impaksi feses dapat menekan rektum dan menyebabkan feses keluar tanpa disadari.

  • Gangguan saraf

    Beberapa gangguan saraf, seperti spina bifida dan cerebral palsy, dapat menyebabkan inkontinensia tinja pada anak-anak. Gangguan saraf dapat mengganggu komunikasi antara otak dan otot sfingter ani, sehingga anak tidak dapat mengontrol buang air besar.

  • Malformasi anorektal

    Malformasi anorektal adalah cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan anus dan rektum. Malformasi anorektal dapat menyebabkan inkontinensia tinja karena dapat mengganggu fungsi otot sfingter ani dan struktur saluran pencernaan.

Inkontinensia tinja dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup anak. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah sosial, emosional, dan kesehatan. Anak-anak dengan inkontinensia tinja mungkin merasa malu, terisolasi, dan minder. Selain itu, inkontinensia tinja dapat menyebabkan iritasi kulit, infeksi, dan gangguan kesehatan lainnya.

Gangguan pertumbuhan

Gangguan pertumbuhan adalah kondisi di mana anak tidak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, salah satunya adalah sembelit kronis atau “bahaya sembelit pada anak”.

Sembelit kronis dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan karena beberapa alasan. Pertama, sembelit dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan. Hal ini terjadi karena feses yang menumpuk di usus besar dapat menghalangi penyerapan nutrisi penting, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Akibatnya, anak-anak dengan sembelit kronis mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Kedua, sembelit kronis dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri saat BAB. Hal ini dapat membuat anak-anak enggan makan, sehingga semakin memperburuk asupan nutrisi. Selain itu, sembelit kronis juga dapat menyebabkan gangguan tidur, yang dapat mengganggu hormon pertumbuhan.

Gangguan pertumbuhan akibat sembelit kronis dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan anak. Anak-anak dengan gangguan pertumbuhan mungkin memiliki tinggi badan dan berat badan di bawah rata-rata. Mereka juga mungkin mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan kognitif. Dalam kasus yang parah, gangguan pertumbuhan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti osteoporosis dan penyakit jantung.

Malnutrisi

Malnutrisi merupakan kondisi kurang gizi yang dapat terjadi akibat dari berbagai faktor, salah satunya adalah sembelit kronis atau “bahaya sembelit pada anak”.

Sembelit kronis dapat menyebabkan malnutrisi karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dari makanan. Hal ini terjadi karena feses yang menumpuk di usus besar dapat menghalangi penyerapan nutrisi, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Akibatnya, anak-anak dengan sembelit kronis mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Malnutrisi akibat sembelit kronis dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan anak. Anak-anak dengan malnutrisi mungkin memiliki tinggi badan dan berat badan di bawah rata-rata. Mereka juga mungkin mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan kognitif. Dalam kasus yang parah, malnutrisi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti osteoporosis dan penyakit jantung.

Penyebab Sembelit Kronis pada Anak

Sembelit kronis pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Pola makan yang buruk

Pola makan yang rendah serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat menyebabkan sembelit. Serat membantu melunakkan dan memperbesar feses, sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Kurang cairan

Kurang minum cairan, terutama air, dapat menyebabkan feses menjadi keras dan kering, sehingga sulit dikeluarkan.

Menahan BAB

Beberapa anak menahan BAB karena takut sakit atau tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan feses menumpuk di usus besar dan menjadi keras.

Obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan, seperti antasida dan obat penghilang nyeri, dapat menyebabkan sembelit sebagai efek samping.

Gangguan medis

Beberapa gangguan medis, seperti hipotiroidisme dan penyakit Hirschsprung, dapat menyebabkan sembelit kronis pada anak-anak.

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan sembelit kronis, yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai risiko dan bahaya kesehatan bagi anak, seperti gangguan pertumbuhan, malnutrisi, dan infeksi saluran kemih.

Pencegahan dan Pengobatan Sembelit Kronis pada Anak

Sembelit kronis pada anak dapat dicegah dan diobati dengan berbagai cara, di antaranya:

Peningkatan Asupan Serat
Serat adalah komponen penting dalam makanan yang membantu melunakkan dan memperbesar feses, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Makanan yang kaya serat antara lain buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Peningkatan Asupan Cairan
Cukup minum cairan, terutama air putih, dapat membantu mencegah feses menjadi keras dan kering. Anak-anak disarankan untuk minum 8-10 gelas air putih per hari. Pemberian Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengatasi sembelit kronis pada anak. Obat-obatan ini bekerja dengan melunakkan feses atau merangsang gerakan usus. Terapi Perilaku
Terapi perilaku dapat membantu anak-anak mengatasi kebiasaan menahan BAB dan mengembangkan pola BAB yang teratur. Pembedahan
Pada kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi sembelit kronis pada anak. Pembedahan biasanya dilakukan untuk memperbaiki kelainan pada saluran pencernaan yang menyebabkan sembelit.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat, sembelit kronis pada anak dapat diatasi dan dicegah.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru