Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada wanita. Namun, apabila keputihan berwarna kuning, disertai bau yang tidak sedap, dan gatal, maka perlu diwaspadai. Sebab, bisa jadi merupakan tanda adanya infeksi pada organ kewanitaan.
Infeksi yang dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning antara lain:
- Infeksi jamur
- Infeksi bakteri
- Infeksi menular seksual, seperti klamidia atau gonore
Selain itu, keputihan warna kuning juga bisa disebabkan oleh:
- Alergi terhadap produk perawatan kewanitaan, seperti sabun atau pembalut
- Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang
- Ketidakseimbangan hormon
Keputihan berwarna kuning yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Infeksi panggul
- Kemandulan
- Kehamilan ektopik
Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan berwarna kuning. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan penyebab keputihan. Setelah penyebab diketahui, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat. Pengobatan biasanya meliputi pemberian obat antijamur, antibiotik, atau obat hormonal.
Bahaya Keputihan Warna Kuning
Keputihan warna kuning dapat menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan pada organ kewanitaan. Berikut adalah 15 bahaya yang perlu diwaspadai:
- Infeksi jamur
- Infeksi bakteri
- Infeksi menular seksual
- Alergi
- Penggunaan antibiotik jangka panjang
- Ketidakseimbangan hormon
- Infeksi panggul
- Kemandulan
- Kehamilan ektopik
- Bau tidak sedap
- Gatal
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Demam
- Nyeri perut bagian bawah
Bahaya-bahaya tersebut dapat saling berkaitan dan berujung pada komplikasi yang lebih serius. Misalnya, infeksi panggul yang tidak ditangani dapat menyebabkan kemandulan atau kehamilan ektopik. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan warna kuning, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain seperti bau tidak sedap, gatal, atau nyeri.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur merupakan salah satu penyebab paling umum keputihan berwarna kuning. Infeksi ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan pada vagina. Jamur Candida albicans memang normal hidup di vagina, namun jika jumlahnya terlalu banyak dapat menyebabkan infeksi.
Gejala infeksi jamur antara lain:
- Keputihan berwarna kuning atau putih kental seperti keju
- Rasa gatal dan perih pada vagina
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
Infeksi jamur dapat diobati dengan obat antijamur yang diberikan dalam bentuk krim, salep, atau tablet. Pengobatan biasanya berlangsung selama 7-14 hari.
Penting untuk segera mengobati infeksi jamur karena jika tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Infeksi panggul
- Kemandulan
- Kehamilan ektopik
Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab umum keputihan berwarna kuning. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, seperti Gardnerella vaginalis, Staphylococcus aureus, atau Streptococcus pyogenes.
-
Peradangan Vagina Bakterial
Peradangan vagina bakterial (bacterial vaginosis) adalah infeksi bakteri yang paling umum pada wanita usia subur. Gejala utamanya adalah keputihan berwarna kuning atau abu-abu, berbau amis, dan gatal pada vagina.
-
Infeksi Klamidia
Infeksi klamidia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Gejala klamidia seringkali tidak jelas, namun dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri panggul.
-
Infeksi Gonore
Infeksi gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala gonore biasanya muncul dalam waktu 2-5 hari setelah terinfeksi, dan dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning atau hijau, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri panggul.
-
Infeksi Streptokokus Grup B
Infeksi streptokokus grup B (GBS) adalah infeksi bakteri yang dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama persalinan. GBS dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning atau kehijauan, demam, dan nyeri panggul pada ibu. Pada bayi, GBS dapat menyebabkan infeksi serius seperti meningitis, pneumonia, dan sepsis.
Infeksi bakteri yang menyebabkan keputihan warna kuning dapat diobati dengan antibiotik. Jenis antibiotik yang diberikan akan tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi. Penting untuk segera mengobati infeksi bakteri karena jika tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit radang panggul (PID), kemandulan, dan kehamilan ektopik.
Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu penyebab berbahaya keputihan warna kuning. IMS disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Berikut adalah beberapa jenis IMS yang dapat menyebabkan keputihan warna kuning:
-
Klamidia
Klamidia adalah infeksi IMS yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Gejala klamidia seringkali tidak jelas, namun dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri panggul. -
Gonore
Gonore adalah infeksi IMS yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala gonore biasanya muncul dalam waktu 2-5 hari setelah terinfeksi, dan dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning atau hijau, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri panggul. -
Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi IMS yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejala trikomoniasis antara lain keputihan berwarna kuning atau hijau, berbusa, dan berbau amis, serta gatal dan nyeri pada vagina.
IMS dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk penyakit radang panggul (PID), kemandulan, dan kehamilan ektopik. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan warna kuning, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri panggul, atau demam.
Alergi
Alergi merupakan salah satu penyebab keputihan warna kuning yang seringkali tidak disadari. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti bahan kimia, makanan, atau lateks. Pada kasus keputihan warna kuning, alergi dapat disebabkan oleh penggunaan produk perawatan kewanitaan, seperti sabun, pembalut, atau tisu toilet.
Gejala alergi yang dapat memicu keputihan warna kuning antara lain:
- Rasa gatal dan iritasi pada vagina
- Keputihan berwarna kuning atau putih
- Bau tidak sedap pada vagina
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
Untuk mengatasi keputihan warna kuning akibat alergi, perlu dilakukan identifikasi zat alergen yang menjadi pemicunya. Setelah alergen diketahui, sebaiknya hindari penggunaan produk yang mengandung zat tersebut. Selain itu, dokter dapat memberikan obat antihistamin atau kortikosteroid untuk meredakan gejala alergi.
Jika keputihan warna kuning akibat alergi tidak segera ditangani, dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi jamur atau bakteri pada vagina. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan warna kuning, terutama jika disertai dengan gejala alergi lainnya.
Penggunaan Antibiotik Jangka Panjang
Penggunaan antibiotik jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam vagina, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri. Infeksi ini dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning, disertai gejala-gejala lain seperti gatal, nyeri, dan bau tidak sedap.
Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri penyebab infeksi. Namun, antibiotik juga dapat membunuh bakteri baik yang berperan dalam menjaga kesehatan vagina. Ketika bakteri baik berkurang, bakteri jahat dapat tumbuh dan berkembang biak secara berlebihan, menyebabkan infeksi.
Beberapa jenis antibiotik yang dapat meningkatkan risiko keputihan warna kuning antara lain:
- Amoksisilin
- Ampisilin
- Tetrasiklin
- Eritromisin
- Klindamisin
Jika Anda mengalami keputihan berwarna kuning setelah mengonsumsi antibiotik, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan penyebab keputihan dan memberikan pengobatan yang tepat.
Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan terjadinya keputihan warna kuning. Hormon estrogen dan progesteron berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi dan kesehatan organ reproduksi wanita. Ketidakseimbangan hormon, seperti kadar estrogen yang terlalu rendah atau kadar progesteron yang terlalu tinggi, dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam vagina, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri.
Pada wanita usia subur, ketidakseimbangan hormon dapat terjadi akibat penggunaan kontrasepsi hormonal, kehamilan, atau gangguan hormonal seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Pada wanita menopause, kadar estrogen yang menurun dapat menyebabkan kekeringan pada vagina dan meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup, seperti stres, kurang tidur, dan pola makan yang tidak sehat. Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi. Kurang tidur dan pola makan yang tidak sehat juga dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.
Keputihan warna kuning akibat ketidakseimbangan hormon biasanya disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gatal, nyeri, dan bau tidak sedap. Jika mengalami keputihan warna kuning dan gejala-gejala lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Berbahaya Keputihan Warna Kuning
Keputihan warna kuning dapat menjadi tanda bahaya bagi kesehatan organ kewanitaan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan kondisi, antara lain:
- Infeksi jamur: Pertumbuhan jamur Candida albicans secara berlebihan pada vagina dapat menyebabkan infeksi jamur, yang ditandai dengan keputihan kental seperti keju, gatal, dan nyeri.
- Infeksi bakteri: Berbagai jenis bakteri, seperti Gardnerella vaginalis dan Chlamydia trachomatis, dapat menyebabkan infeksi bakteri pada vagina. Gejala infeksi bakteri meliputi keputihan berwarna kuning atau keabu-abuan, berbau tidak sedap, dan gatal.
- Infeksi menular seksual: Infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis, dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebabkan keputihan warna kuning, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri panggul.
- Alergi: Penggunaan produk perawatan kewanitaan, seperti sabun, pembalut, atau tisu toilet, dapat memicu reaksi alergi pada vagina yang menyebabkan keputihan berwarna kuning, gatal, dan iritasi.
- Penggunaan antibiotik jangka panjang: Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam vagina, sehingga meningkatkan risiko infeksi jamur atau bakteri.
- Ketidakseimbangan hormon: Kadar hormon estrogen dan progesteron yang tidak seimbang, seperti pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal atau menopause, dapat mengganggu kesehatan vagina dan menyebabkan keputihan warna kuning.
Penyebab-penyebab di atas dapat menimbulkan risiko dan bahaya kesehatan bagi wanita, seperti infeksi panggul, kemandulan, dan kehamilan ektopik. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan warna kuning, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti gatal, nyeri, atau bau tidak sedap.
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Keputihan Warna Kuning
Keputihan warna kuning dapat menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan pada organ kewanitaan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan yang tepat untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
Berikut adalah beberapa metode pencegahan dan penanggulangan bahaya keputihan warna kuning:
- Menjaga kebersihan organ kewanitaan dengan membasuhnya secara teratur menggunakan air hangat dan sabun yang lembut.
- Menggunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan menggantinya secara teratur.
- Menghindari penggunaan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras yang dapat mengiritasi vagina.
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah infeksi menular seksual.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan organ kewanitaan secara teratur, terutama jika mengalami keputihan warna kuning yang tidak kunjung sembuh atau disertai dengan gejala lain.
- Menghindari penggunaan antibiotik jangka panjang tanpa resep dokter, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam vagina.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi.
- Mengelola stres dengan baik, karena stres dapat memicu ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan keputihan warna kuning.
Dengan melakukan pencegahan dan penanggulangan yang tepat, bahaya keputihan warna kuning dapat dihindari dan organ kewanitaan dapat tetap sehat.